Ide bahwa bangsa Maya menguasai teknologi roket dipopulerkan oleh Eric von Daniken lewat bukunya Chariots of the Gods. Menurut von Daniken, posisi Raja Pakal dalam ukiran mirip posisi astronot yang terbang keluar angkasa dalam proyek Mercury. Masih menurut klaimnya, si raja duduk di kursi yang kompleks, memakai masker oksigen di hidung, kedua tangannya mengatur panel kontrol di depannya, sedang kaki kiri menekan semacam pedal. Ditambah semburan api roket dari bagian belakang/bawah.
In the center of that frame is a man sitting, bending forward. He has a mask on his nose, he uses his two hands to manipulate some controls, and the heel of his left foot is on a kind of pedal with different adjustments. The rear portion is separated from him; he is sitting on a complicated chair, and outside of this whole frame, you see a little flame like an exhaust.Benarkah demikian?
Pemikiran von Daniken tidak direspon positif para ahli di bidang kebudayaan Maya manapun. Ia juga salah menyatakan ukiran itu berasal dari Copán.
K'inich Janaab' Pakal atau Raja Pakal (sebagian menyebutnya Pacal) adalah penguasa bangsa Maya di Palenque (Meksiko selatan), yang hidup sekitar tahun 603-683 masehi, dan berkuasa sekitar 68 tahun. Dia diketahui memimpin pembangunan sejumlah struktur dan monumen, yang salah satunya adalah kubur batunya dengan ukiran pada tutupnya.
Ukiran pada tutup batu peti matinya mencerminkan seni bangsa Maya. Dimana ukiran menunjukkan sang raja yang terjatuh ke Xibalba (dunia bawah dalam kepercayaan bangsa Maya). Yang ada di latar belakang adalah pohon dunia (Wacah-Chan), yang mana cabangnya mencapai langit/surga dan akarnya mencapai dunia bawah. Burung surga bertengger di puncaknya, sementara serpent/ular laut berkepala dua melingkar di cabangnya. Apa yang diklaim sebagai semburan roket adalah akar dari pohon dunia.
Raja Pakal tidak sedang menaiki roket atau apapun, melainkan sebaliknya, dia sedang jatuh ke mulut Xebalba/Xibalba, dunia bawah dalam mitologi bangsa Maya. Kedua tangannya berada dalam posisi rileks, pose yang umum ditemukan dalam seni bangsa Maya, dan tidak benar-benar sedang mengontrol peralatan apapun. Apa yang ada di hidungnya adalah hiasan hidung, yang umumnya terbuat dari tulang - simbol bahwa Raja Pakal setelah mati akan terlahir kembali. Klaim bahwa kaki kirinya menginjak pedal juga terkesan konyol, menimbang posisi 'pedal' tersebut yang benar-benar tidak nyaman - jika itu benar pedal.
Ditambah fakta bahwa ukiran ada pada tutup kubur batu, jelas penjelasan bahwa itu menggambarkan perjalanan raja Pakal ke dunia kematian lebih konsisten alih-alih klaim itu menggambarkan perjalanan raja Pakal dengan roket keluar angkasa.
Pranala
Champala - Pacal the Great, King of Palenque
Ancient Aliens Debunked - Pacal's "Rocket"
Alien Explorations
No comments:
Post a Comment