Pada bulan Juli 1944, saat tengah berkuda di Acámbaro, Guanajuato, Meksiko, Waldemar Julsrud tak sengaja tersandung beberapa artifak. Penasaran dengan temuannya, ia menyewa sejumlah petani lokal untuk menggali artifak di sana, dan hasilnya adalah lebih dari 32 ribu figur keramik dan batu berwujud manusia dari berbagai belahan dunia, dan juga dinosaurus. Berdasar metode radiodating dan thermoluminescent, usia temuan tersebut berkisar 1500-6500 tahun. Temuan itupun digunakan kreasionis bumi usia muda bahwa itu membuktikan manusia dan dinosaurus sempat hidup bersama. Benarkah?
Ada beberapa poin yang meragukan dari hal di atas. Misal kondisi dari temuan itu sendiri. Jika suatu figur keramik terkubur di dalam tanah selama ribuan tahun, kita akan mengharap menemukan mereka dalam kondisi kotor, dengan tanah menempel erat di permukaan, tergores parah, dan kemungkinan dalam kondisi pecah. Kenyataannya figur-figur tersebut - yang berjumlah lebih dari 30 ribu - semua ditemukan dalam kondisi baik, seakan baru dikubur beberapa waktu sebelumnya.
Proses penggalian itu sendiri juga sudah tak memenuhi kaidah arkeologi. Arkeolog umumnya menggali secara hati-hati, dan mencatat tiap temuan serta dimana dan kapan ditemukan. Bahwa penggalian dilakukan oleh petani lokal, yang dibayar berdasar tiap temuan justru membuka kemungkinan para petani memproduksi sendiri figurin tersebut demi mendapat uang.
Belum lagi fakta bahwa tak satupun fosil dinosaurus yang ditemukan di sekitar lokasi, jgua tak ada kebudayaan lain di sekitar yang mencatat keberadaan dinosaurus, semakin memperbesar keraguan akan keotentikan temuan tersebut.
Meski metode pengukuran pertama di tahun 1972 dengan metode thermoluminescence dating (TL dating) mengindikasikan temuan itu berasal dari masa sekitar 2500 SM, namun pengujian berikut gagal menghasilkan hasil yang sama. Pengujian berikut justru mengindikasikan bahwa figur-figur tersebut baru dibuat beberapa waktu terakhir dan usia figurin tersebut tak lebih dari puluhan tahun.
Referensi:
BadArchaeology
Examiner.com
TalkOrigins
No comments:
Post a Comment