14.8.14

Benarkah Coca- Cola Berbahaya?



     Ini rumor yang sudah beredar sekian tahun, namun masih terus beredar. Diantaranya bahwa Coca-Cola bisa digunakan untuk membersihkan toilet, membersihkan radiator, menghilangkan karat dan korosi, melarutkan daging, tulang, gigi dan kuku, dan banyak rumor lain. Benarkah?

     Pada dasarnya, kita bisa memakai banyak bahan lain di sekitar kita untuk hal-hal yang disebutkan di atas, dan bahan-bahan tersebut jauh lebih efektif dan tidak meninggalkan noda akibat gula (yang terkandung pada Coca-Cola). Dan itu tak membuat Coca-Cola berbahaya. Kenyataannya meski mengandung asam karbonat, kandungan dalam Coca-Cola (dan soft drink lain) amatlah kecil dan tidak signifikan. Untuk membersihkan noda atau karat, air soda akan jauh lebih berguna. Plus, jika kalian menggunakan Coca-Cola, itu akan meninggalkan residu gula yang justru akan lebih sulit dibersihkan.

     Coca Cola juga mengandung asam sitrat dan asam fosfat dalam kadar rendah. Kadar asam sitrat dalam Coca-Cola jauh lebih kecil dari jus jeruk, dan kadar asam fosfatnya hanya berkisar 11-13 gram per galon, masih jauh di bawah ambang batas aman. Kadar asam Coca-Cola jelas jauh lebih lemah ketimbang asam lambung, takkan cukup untuk melarutkan tulang atau gigi.

     Dan ya, kalian bisa saja menaruh tulang atau gigi dalam segelas Coca-Cola dan membiarkannya berhari-hari, hingga sebagian dari tulang atau giginya larut. Tapi apa itu akan sesuai realita? Tidak ada orang yang akan mengulum Coca-Cola dalam mulut selama berhari-hari, hingga cukup untuk melarutkan gigi mereka. Tulang takkan larut hanya karena kita minum Coca-Cola (bisa membayangkan tulang kita terendam Coca-Cola karena kita meminumnya?). Dan tak ada kasus orang yang mengalami kerusakan usus karena minum Coca-Cola.

     Ada juga rumor soal mahasiswa di Universitas Delhi yang mati karena meminum banyak Coca-Cola, yang setelah diteliti konon ditemukan CO2 dalam kadar tinggi di darahnya. Berbagai versi dari urband legend ini juga tidak benar, karena CO2 tak lagi berbahaya setelah bercampur air. Kasus dimana ada kematian ditemukan akibat Coca-Cola hanyalah kasus dimana orang tersebut rutin mengkonsumsi amat banyak Coca-Cola selama bertahun-tahun, misal kasus dimana Natasha Harris mati akibat gagal jantung setelah minum 10 liter Coca-Cola tiap hari.

     Kesimpulannya? Sama dengan soft drink lain, Coca-Cola pada dasarnya cukup aman, selama kita tak mengkonsumsinya secara berlebihan. Mengkonsumsi kopi atau teh secara berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan, bukan? Tentu saja ada juga resiko dari minum terlalu banyak soft drink termasuk coca-Cola, misal resiko obesitas. Di luar itu, kebanyakan rumor yang beredar tidaklah benar.

Tambahan:
     Sempat juga beredar rumor, bahwa Weekly World News mengabarkan bahwa salah satu karyawan Coca-Cola membocorkan kalau salah satu bahan untuk Coca-Cola adalah air ludah. Ini rumor yang teramat konyol, terlebih jika mengingat Weekly World News adalah situs spesialis berita hoax.

Pranala
Top 15 Coca Cola Myths Debunked
Snopes.com: Coca- Cola Acids

No comments:

Post a Comment